HL Sumatera Ekspres Edisi 5 sep 2008

Contoh koran Sumatera Ekspres, edisi pas Plgub. Hebat kan.

Dula LSI

Unggulkan

Aldy

Puskabtis Menangkan Sohe

Palembang-

Pertarungan Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) Gubernur Sumatera Selatan, kemarin (4/9) benar-benar seru. Hasil penghitungan cepat (quick count) yang dilakukan oleh tiga lembaga survei menunjukkan perolehan suara dari dua kandidat yang maju, pasangan nomor urut 1, Alex Noerdin - Eddy Yusuf (Aldy) dan nomor urut 2 Syahrial Oesman - Helmy Yahya (Sohe) bersaing ketat.Dua lembaga survei y

akni, Lingkaran Survey Indonesia dan Jaringan Isu Publik (LSI-JIP) serta Lembaga Survey Indonesia (LSI) pimpinan Syaiful Mujani, sement

ara memenangkan pasangan Aldy. Berbeda dengan Puskaptis (Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis) yang menyatakan pasangan Sohe unggul dari pasangan Aldy.Versi LSI-JIP, Aldy yang diusung oleh Partai Golkar, PAN, Partai Demokrat, PBB, PBR, dan PNBK menang tipis dengan 51,22% suara. Sedangkan, Sohe calon PDI Perjuangan, PPP, PKS, dan belasan partai kecil lainnya ini mendapatkan 48,78%.Tingkat partisipasi pemilih (Voter's Turn Out) sebesar 73,85%. Pendek kata, angka golput mencapai 26,15%. Data sampel yang disajikan LSI-JIP diambil dari 397 TPS tersebar di 15 kabupa

ten/kota dengan margin error 2 persen.Nah, dengan jumlah mata pilih sah dalam daftar pemilih tetap (DPT) sebanyak 5.089.536 berarti warga yang mencoblos sebanyak 3.758.622. Sedangkan, golput 1.330.914. Yang memilih pasang

an Aldy sebanyak 1.925.166 dan pasangan Sohe 1.833.456."Melihat perolehan suara sementara, kemungkinan Aldy akan menjadi pemenang. Namun, dengan margin error 2 persen, kita tidak dapat mengklaim siapa yang menang. Semua ma

sih bisa berubah. Yang jelas, pertarungan Pilgub Sumsel ini sangat ketat. Baru kali ini terjadi di Indonesia. Oleh sebab itu, semua akan kita kembalikan ke KPUD Sumsel," tegas Setia Darma ST, staf dari JIP didampingi Benny Hasibuan S

E saat jumpa pers di Hotel Horison pukul 17.30 WIB, kemarin.

Meski demikian Darma meyakinkan kalau akurasi data yang mereka sajikan seperti pengalaman pada penghitungan quick count pilgub maupun pemilihan bupati dan wali kota di tempat lain sangat jarang meleset. Pendek kata, hampir mendekati penghitungan dengan KPUD. "Yang jelas masyarakat Sumsel dituntut konsen mengawal hasil pilgub yang baru saja selesai. Hingga KPUD mengeluarkan hasil resmi siapa pemenangnya," kata Darma lagi. Sebaran suara, lanjut Darma, pasangan Aldy unggul di tiga zona. Yakni, zona I (Banyuasin dan Musi Banyuasin) dengan 60,57% suara, Zona 2 (Empat Lawang, Lahat, Pagar Alam) 65,11%, dan zona 4 (Muara Enim, Prabumulih) 51,63%. Sedangkan pasangan Sohe unggul di zona 3 (Lubuk Linggau, Musi Rawas) dengan 51,86%, zona 5 (Ogan Ilir dan Ogan Komering Ilir) 52,15%, zona 6 (Ogan Komering Ulu (OKU), OKU Selatan, OKU Timur) dengan 57,76% dan zona 7 Palembang 51,57%. "Kalau kita bandingkan dengan hasil survei 26-28 Agustus 2008 dengan 440 responden dan margin error plus minus 5%, pasangan Aldy unggul karena Partai Golkar benar-benar solid. Sedangkan, PDI Perjuangan dan PKS sebagai pendukung Sohe terpecah," kata Darma. Tak hanya itu. Aldy juga sangat populer di kalangan usia produktif, 20-39 tahun. Sedangkan, Sohe disukai oleh pemilih pemula dan usia lanjut. "Aldy juga didukung penuh oleh masyarakat pedesaan. Sedangkan, di kota ia masih kalah oleh pasangan Sohe." Kemenangan sementara pasangan Aldy juga terlihat dari hasil quick count Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Syaiful Mujani. Dengan mensurvei 394 dari target 400 TPS, Aldy unggul 52,12 persen. Sementara Sohe meraih 47,08 persen suara. Tingkat partisipasi pemilih 73,74 persen atau golput 26,26 persen. "Data itu kita kumpulkan hingga pukul 21.00 WIB. Meski sample tidak sampai 400 TPS, tapi dengan data 394 TPS yang ada raihan suara masing-masing pasangan tidak akan banyak yang berubah," ungkap Adam Kamil, manajer riset LSI dalam press conference hasil Pilgub Sumsel 2008-2013 di Ballroom Ambassador Novotel Palembang, kemarin (4/9). Menurut dia, teknik penarikan sampelnya menggunakan metode multistage random sampling dengan sampling error plus minus 1 persen. "Kemenangan sementara pasangan Aldy ini tidak lepas dari kampanye terakhir yang mereka lakukan." Berbeda dengan data yang disajikan oleh Puskaptis dimana pasangan Sohe unggul 51,11 persen, sedangkan Aldy meraih 48,89 persen. Tingkat partisipasi pemilih 73%. Direktur Puskaptis Husin Yazid mengatakan, pihaknya mengambil sample di 600 TPS tersebar di 120 desa, 60 kecamatan yang ada di 15 kabupaten/kota. "Teknik yang kita gunakan multistage random sampling. Margin error plus minus 1-2% dengan tingkat keyakinan 98%," bebernya saat jumpa pers di Hotel Horison. Berdasarkan quick count yang dilakukan Puskaptis, pasangan Aldy menang di Kabupaten Banyuasin, Empat Lawang, Lahat, Lubuk Linggau, Muara Enim, Muba, Ogan Ilir, dan Pagar Alam. Sedangkan Sohe unggul di Kabupaten Mura, OKI, OKU, OKU Timur, OKU Selatan, Palembang, dan Prabumulih. Saat disinggung quick count yang dilakukan Puskaptis berbeda dengan dua lembaga survei lainnya, Husin menegaskan, hal itu tidak masalah, karena tim relawan yang diterjunkan langsung mengambil data dari TPS yang di-sampling sebanyak 600. "Keakuratan quick count juga ditentukan oleh kejujuran relawan yang mengambil data di lapangan. Dan relawan kita mengambil langsung dari TPS saat penghitungan suara yang personelnya telah disumpah," jelasnya. Hanya saja, Husin menegaskan, hasil penghitungan suara Pilgub Sumsel periode 2008-2013 yang sah tetap dilakukan KPUD Sumsel. "Lembaga KPUD adalah yang berwenang penuh menentukan pemimpin Sumsel ke depan," tandasnya. Terpisah, Alex Noerdin yang mengikuti penghitungan quick count LSI-JIP maupun LSI Syaiful Mujani yang disiarkan secara live di TV-One dan Metro TV mengaku bahwa kemenangan ini merupakan kemenangan seluruh rakyat Sumsel yang berjumlah 7 juta jiwa. "Di sini saya ingin mengajak seluruh rakyat mari kita bersatu kembali dan melupakan semua yang sudah terjadi di masa lalu," ujar Alex didampingi kerabat dan para timses lainnya. Dikatakan, selama masa kampanye pasti ada gesekan dan kalimat yang tidak menyenangkan. "Dalam kesempatan ini, saya mohon maaf jika ada yang salah dan kepada Allah saya mohon ampun. Mari kita menatap Sumsel jauh ke depan." Ia juga mengucapkan terima kasih kepada segenap tim sukses, pendukung, dan seluruh anggota keluarganya. Juga kepada lembaga konsultan yang ikut mendesain strategi politiknya. "Meski unggul tipis dari dua LSI, saya akan tetap menunggu hasil penghitungan resmi KPUD Sumsel, 14 September mendatang. Memang, dari beberapa pengalaman Pemilukada Sumsel, antara penghitungan quick count dengan KPUD tidak berbeda jauh." Alex kembali menegaskan komitmennya untuk mewujudkan program sekolah dan berobat gratis di Sumsel dalam waktu satu tahun seperti janjinya selama kampanye. "Saya adalah birokrat yang berasal dari PNS golongan paling bawah. Insya Allah satu hari setelah pelantikan saya langsung tancap gas," ujarnya. Diakuinya, Wakil Presiden M Jusuf Kalla yang juga ketua umum DPP Partai Golkar sudah memberikan ucapan selamat. Termasuk, mendapat telepon dari juru bicara lembaga kepresidenan, Andi Malarangeng. Sementara itu, istri Alex Noerdin, Eliza Alex Noerdin mengatakan dia merasa haru setelah melihat hasil quick count secara langsung. "Rasanya ini perjuangan yang sangat berat. Saya mengucapkan syukur kepala Allah, Alhamdullah saya tidak deg-gegan (saat melihat hasil quick count) tapi saya yakin saja. Alhamdullillah saya diberi kekuatan dan tidak pernah stres," imbuhnya. Sementara itu, pasangan Syahrial Oesman - Helmy Yahya yang hanya dimenangkan oleh Puskaptis masih optimis memenangi Pilgub Sumsel 2008-2013. "Kita belum mengakui kalah karena hasil survei belum tentu jadi patokan untuk menentukan pemenangnya. Yang menentukan adalah KPUD Sumsel," ungkap Syahrial saat jumpa pers dengan wartawan di kediamannya Jl Seduduk Putih, Kelurahan 8 Ilir, Kecamatan Ilir Timur II kemarin. Syahrial berharap agar para pendukungnya tidak terpancing untuk melakukan perbuatan anarkis yang dapat merugikan Sumsel sendiri. "Timses kita akan mengawasi jalannya penghitungan suara dari tingkat paling bawah hingga ke KPUD Sumsel. Kalau nanti ada perubahan suara, akan kami lawan," teriak Syahrial di hadapan pendukungnya. Cawagub Helmy Yahya menegaskan kembali bahwa pasangan Sohe untuk saat ini masih menang. Hanya saja, ketika dimintai komentar oleh Metro TV menanggapi hasil penghitungan cepat LSI, Helmy mengatakan, penghitungan itu belum final. "Tapi, ini merupakan pilihan dari warga Sumsel. Jadi kita harus menghormatinya. Meskipun kami kalah, kami harapkan Sumsel tetap cinta damai dan lebih maju lagi ke depan," pungkasnya. Bagaimana dengan KPUD Sumsel? Anggota KPUD Alfiantoni minta seluruh masyarakat Sumsel tetap tenang dan bersabar menunggu penghitungan manual secara resmi yang akan mereka lakukan. Katanya, penghitungan dilakukan berjenjang mulai dari Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), panitia pemungutan suara (PPS), panitia pemilihan kecamatan (PPK), KPUD kabupaten/kota hingga tingkat KPUD Sumsel. "Saat ini rekapitulsi masih berjalan di semua daerah. Kita belum bisa memastikan siapa yang menang dan siapa yang kalah. Hasil rekap suara resmi akan kita lansir paling lama 14 September," ujar Alfiantoni lagi. Helmi Ibrahim, anggota KPUD Sumsel lain menambahkan hasil penghitungan cepat hanya memakan metode sampling sehingga tidak dapat dijadikan acuan oleh KPUD. "Mereka (lembaga survei) hanya menggunakan metode sampling yang hanya berjumlah sekitar 30 persen dari populasi suara yang ada. Jadi hasil survei itu jangan dijadikan patokan resmi. Satu-satunya lembaga yang berhak memutuskan pemenang pemilukada gubernur Sumsel adalah KPUD Sumsel," pungkasnya. PDI P Klaim Sohe Menang Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Sumsel Ir H Eddy Santana Putra MT langsung menggelar jumpa pers terhadap hasil quick count yang memenangkan pasangan Aldy dan ditayangkan live oleh televisi swasta. Ia mengimbau warga untuk tetap tenang dan tidak mempercayainya. Alasan Eddy, masih terdapat margin error (tingkat kesalahan) 3 hingga 5 persen pada penghitungan cepat mengandalkan sampling (contoh) tersebut. "Dengan margin 3 hingga 5 persen, masih sangat memungkinkan keadaan berbalik karena ada perbedaan tipis. Jadi belum ada pemenang. Kepastiannya tunggu hasil KPUD kabupaten/kota yang direkapitulasi oleh KPUD provinsi. Apalagi berdasarkan real count (perhitungan sesesungguhnya) PDI Perjuangan, pasangan Sohe masih unggul atas Aldy," tegas Eddy pukul 21.00 WIB tadi malam. Wakil Ketua Bidang Keanggotaan dan Informasi DPD PDI Perjuangan Sumsel, MA Gantana menambahkan, real count yang dimaksud Eddy Santana merupakan penghitungan berdasarkan saksi Sohe di tiap TPS seluruh Sumsel. Hingga pukul 21.00 WIB semalam, lanjut dia, dari total suara yang masuk mencapai 2.546.504, pasangan Sohe memperoleh 51,39 persen atau 1.308.733 suara. Unggul atas pasangan Aldy yang hanya mendapat 48,61 persen atau 1.237.771 suara. (mg17) (24/21/mg34/mg16)
Terakhir Diperbaharui ( Friday, 05 September 2008 )

Comments