Panaskan
Papan Atas!
(3) Sriwijaya FC v Persitara (1)
PALEMBANG - Tren kemenangan Sriwijaya FC (SFC) terus berlanjut. Tadi malam (13/9) di Gelora Sriwijaya Jakabaring, tim berjuluk Laskar Wong Kito ini sukses menghajar tamunya Persitara 3-1 (1-0).
Tak pelak, tim asuhan Rahmad Darmawan ini kembali memanaskan persaingan papan atas Indonesia Super League (ISL) 2008/2009. Mereka langsung naik posisi ke-4, berkat tambahan tiga poin pada match day ke-8.
Charis Yulianto dkk sukses menggeser Persiwa dan Persela, yang harus rela terlempar satu strip. Persiwa sendiri melorot ke posisi 5. Sementara Persela menjadi posisi 6. Meski sama-sama mengemas 16 poin, namun kedua tim tersebut masih kalah selisih gol. (lihat klasemen)
“Anak-anak bermain luar biasa. Saya harus memberikan apresiasi atas kemenangan ini. Tapi, saya sedikit kecewa dengan beberapa peluang, yang gagal berbuah gol,” ungkap Rahmad Darmawan.
Pesta kemenangan SFC diawali gol Zah Rahan menit ke-16. Pemain asal Liberia ini langsung melakukan shooting keras dengan kaki kiri, ketika mendapat ruang tembak.
Menit ke-46 giliran Ngon a Djam menambah keunggulan SFC. Sontekan kaki kanannya menyambut umpan datar Obiora, menghujam deras ke gawang Persitara yang dikawal Wawan Darmawan. Gol Keith Kayamba menit ke-88, mempertegas pesta kemenangan SFC. Namun, Persitara berhasil memperkecil kedudukan via gol penalti Rahmat Rivai di injury time (menit ke-90+1).
Gol tersebut bermula, ketika Christian Worabay menjatuhkan midfielder Persitara Jhon Takspor Sonkaley, persis di kotak penalti. Tak pelak, wasit Fiator Ambarita langsung menunjuk titik putih.
Rahmad menyebut duel SFC versus Persitara, gampang-gampang susah. Maklum, dari segi ball position, Laskar Wong Kito berada di atas angin. Susahnya, para punggawa SFC, kerap menyia-nyiakan peluang.
Dua di antaranya tendangan Zah Rahan menit ke-59. Meski masuk gawang, tapi gol tersebut dianulir wasit karena Zah dianggap off side. Kemudian shooting keras Keith Kayamba menit ke-75, masih membentur tiang kiri gawang Wawan Darmawan.
“Konsentrasi anak-anak sedikit terganggu. Mereka terburu-buru untuk menciptakan gol. Padahal, kalau saja mereka sedikit lebih sabar, saya yakin lebih dari tiga gol yang bisa diciptakan,” tandas pelatih 41 tahun.
Kemenangan ini juga menjadi kado spesial bagi Keith Kayamba. Terlebih ketika dirinya juga andil menciptakan satu gol kemenangan SFC. Maklum, pemain asal St Kitt n St Nevis ini sedang merayakan ultahnya ke-36. Kayamba sendiri lahir 11 September 1972. Termasuk kado kemenangan bagi Isnan Ali yang lahir 15 september 1979.
“Kemenangan ini untuk suporter Sriwijaya. Terima kasih atas dukungan selama ini,” ucap Keith Kayamba singkat.
Persitara bukan tanpa peluang. Tim berjuluk Si Pitung ini sebenarnya tampil tak kalah garang. Beberapa peluang mereka ciptakan. Di antaranya dari Rahmat Rivai menit ke-40. Namun, tendangan Poci--sapaan karibnya--melenceng tipis dari sisi kanan gawang SFC yang dikawal Ferry Rotinsulu.
“Kami memang kalah kelas. Materi pemain kami tidak cukup untuk mengimbangi Sriwijaya. Kemenangan memang pantas untuk Sriwijaya,” aku coach Persitara Dadang Iskandar.
Langkah SFC menuju Sidoarjo pun lebih ringan. Setidaknya, tim double winners ini punya dua modal besar untuk meladeni Deltras, Minggu (21/9) mendatang. Pertama, tentu saja modal dua kemenangan home. Masing-masing atas Persib dan Persitara. Kedua, modal confidence dan fighting spirit.
“Sekarang kami berada di zona big four. Ini akan kami pertahankan, hingga kami bisa menuju posisi puncak,” timpal kapten SFC Chahris Yulianto. (mg2)
Comments